TEKNOLOGI

Detektor Asap Terbaik Bagi Orang Dengan Gangguan Dengar

Smoke Detector

Peraturan untuk detektor asap berbeda-beda, tergantung wilayah tempat tinggal Anda. Beberapa tempat mengharuskan alarm detektor asap berbunyi minimal di volume 75 dB, tetapi tidak ada peraturan tentang frekuensi bunyinya. Sebagian besar alarm akan berbunyi pada frekuensi 3100 Hz, jauh lebih tinggi daripada suara yang standar, yaitu sekitar 1000 Hz.

Hal ini menandakan bahwa  orang dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi akan kesulitan mendengar sebagian besar suara detektor asap.

Jadi, mengapa alarm memiliki frekuensi yang begitu tinggi? Sebagian besar detektor asap ini berukuran kecil, sehingga memiliki pengeras suara kecil, dan pengeras suara yang lebih kecil tidak dapat mengeluarkan suara frekuensi rendah pada volume yang cukup tinggi.

Hal ini akan memengaruhi jutaan orang dengan gangguan pendengaran, termasuk mereka yang menggunakan alat bantu pendengaran seperti implan rumah siput dan alat bantu dengar. Terlebih jika mereka tidak menggunakan alat di malam hari, tentu mereka sulit mendeteksi bunyi apapun.

Sebuah penelitian menguji seberapa baik individu dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi dapat mendengar alarm asap. Salam penelitian tersebut ditemukan bahwa ketika alarm asap standar berbunyi, peserta yang akan terbangun jumlahnya 56%. Saat volume ini ditingkatkan, peserta yang akan terbangun sekitar 92%. Hal ini berarti masih ada sekitar 8% peserta yang tetap tidak terbangun bahkan ketika suara alarm yang lebih keras dari biasanya.

 

Solusi yang Lebih Baik

Mungkin tampaknya suara keras dan berfrekuensi tinggi adalah yang terbaik untuk detektor asap, tetapi bagi banyak orang dengan gangguan pendengaran, hal itu tidak terjadi.

Ada beberapa pilihan detektor asap lain yang tidak menggunakan suara, tetapi kebanyakan tidak selalu efektif. Penelitian yang disebutkan sebelumnya menemukan bahwa alarm yang mengguncang tempat tidur atau bantal hanya membangunkan sekitar 80% orang dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi. Penelitian yang sama menemukan bahwa penggunaan lampu sorot hanya dapat membangunkan sekitar 27% dari orang-orang ini.

Solusi terbaik adalah detektor asap yang bisa menggunakan suara frekuensi rendah, yaitu 520 Hz. Jika cukup keras, frekuensi ini dapat membangunkan 100% peserta dan sering kali bisa dilakukan dalam waktu 10 detik. Itu berarti  orang dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi pun dapat mendengar alarm.

Ada satu kelemahan alarm frekuensi rendah yaitu ukurannya. Alarm 520 Hz cenderung lebih besar daripada alarm frekuensi tinggi. Namun, untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, sebaiknya sediakan sedikit ruang untuk detektor asap yang lebih besar.

Jika Anda ingin membeli alarm sendiri, ada dua pilihan yang tersedia, yaitu Lifetone dan FireAngel.

Referensi

Terimakasih atas pesan Anda, kami akan segera membalas.

Kirimkan kami pesan

Wajib diisi

John Doe

Wajib diisi

name@mail.com

Wajib diisi

What do you think?

Mengirim pesan

© MED-EL Medical Elektronics. Seluruh hak cipta. Konten di situs website ini untuk tujuan informasi umum dan tidak boleh dianggap sebagai masukan medis. Hubungi dokter atau Audiologis Anda untuk mengetahui solusi pendengaran yang sesuai dengan kebutuhan individu Anda. Tidak semua produk, fitur, atau indikasi disetujui di semua negara.

Memproses komentar

Maaf, terjadi kesalahan. Silakan dicoba kembali.

Terima kasih atas masukan Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah disetujui.

Tinggalkan komentar Anda