KIAT DAN SARAN

Apakah Membaca Bibir Adalah Komunikasi yang Normal?

Is Lip-Reading Normal?

Pernahkah Anda bertanya-tanya seberapa besar Anda bisa mengandalkan membaca bibir dalam percakapan sehari-hari? Apakah mengamati bibir dan ekspresi wajah seseorang benar-benar dapat membantu Anda memahami pembicaraan dengan lebih baik — terutama pada lingkungan yang bising? Dan bagaimana keterampilan ini dapat mendukung seseorang dengan gangguan pendengaran atau implan rumah siput? Dalam artikel ini, kita akan membahas peran membaca bibir, mengapa hal ini penting, dan bagaimana hal ini dapat menjadi pelengkap dari teknologi pendengaran yang digunakan untuk meningkatkan komunikasi.

Apakah Membaca Bibir Itu Normal?

Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di tempat kerja, di rumah, atau di lingkungan sosial. Bagi individu dengan gangguan pendengaran, merasa terisolasi dari percakapan bisa menjadi pengalaman yang biasa saja, bahkan ketika mereka menggunakan teknologi pendengaran. Nah, di sinilah membaca bibir menjadi strategi penting untuk memahami pembicaraan dengan lebih baik sehingga mereka bisa terlibat sepenuhnya dalam interaksi tatap muka.

Meskipun persepsi ucapan secara tradisional dianggap sebagai keterampilan mendengar, pada dasarnya hal ini ersifat multimodal—artinya kita bisa menggunakan banyak indera untuk memahami pembicaraan. Ketika kita berbicara, bibir, gigi, dan lidah kita bergerak secara kasat mata, memberikan informasi visual yang melengkapi apa yang kita dengarkan. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan dari kita secara tidak sadar menggunakan kemampuan membaca bibir untuk meningkatkan pemahaman bicara kita.

Apa Itu Membaca Bibir?

Membaca bibir, yang sering disebut “membaca ucapan,” mengacu pada pengenalan bahasa lisan dengan mengamati gerakan bibir, ekspresi wajah, dan gestur pembicara, yang dikombinasikan dengan pengetahuan sebelumnya tentang Bahasa dan kalimat. Meskipun ini merupakan alat yang sangat berharga, bahkan dalam kondisi terbaik, hanya sekitar 30-40% bahasa lisan yang bisa terlihat di bibir. Oleh karena itu, isyarat tambahan bahasa tubuh sangat penting untuk menyusun pesan.

Membaca bibir adalah keterampilan yang sangat rumit dan membutuhkan usaha juga konsentrasi. Perlu dicatat bahwa ini ini berfungsi sebagai pelengkap buka solusi yang berdiri sendiri, terutama bagi individu dengan gangguan pendengaran.

Apakah Membaca Bibir Bagian “Normal” dari Komunikasi?

Tentu saja! Pola bibir menambah nilai yang signifikan pada komunikasi, bahkan bagi orang dengan pendengaran normal. Misalnya, fonem (bunyi ujaran dasar) seperti /m/, /b/, dan /p/ mungkin terlihat identik di bibir, sehingga penting untuk membedakannya. Demikian pula, frasa seperti “I love you” dan “Olive too” mungkin tampak identik secara visual. Mengamati gerakan dan isyarat wajah juga dapat memberikan petunjuk tentang makna di balik kata-kata tersebut.

Penelitian linguistik menyoroti peran “viseme”— bunyi ujaran yang terlihat sama di bibir. Meskipun suatu ahasa memiliki banyak fonem, namun hanya beberapa saja yang kemungkinan bisa diamati, yang berarti banyak perbedaan bunyi bergantung pada informasi pendengaran tambahan.

Menggabungkan informasi pendengaran dan visual untuk meningkatkan pengenalan kata secara signifikan, tanpa memandang usia. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya menggunakan setiap sumber daya—termasuk membaca bibir—untuk terlibat dalam komunikasi yang efektif.

Membaca Bibir pada Penderita Gangguan Pendengaran atau Pengguna Implan Rumah Siput

Bagi penderita gangguan pendengaran, termasuk mereka yang menggunakan implan rumah siput, membaca bibir sering kali memegang peranan penting dalam komunikasi. Bahkan dengan alat bantu dengar, membedakan konsonan tertentu bisa jadi sulit. Memperhatikan gerakan wajah, pola bibir, dan isyarat nonverbal lainnya membantu menjembatani kesenjangan tersebut.

Pengguna implant rumah siput yang lebih bergantung pada informasi visual akan mengembangkan keterampilan membaca bibir yang lebih baik dibandingkan dengan orang dengan pendengaran alami.Hal Ini berarti bahwa mengandalkan informasi visual tidak hanya membantu pemahaman—tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dari waktu ke waktu.

Is Lip-Reading Normal?

Membaca Bibir di Lingkungan Bising

Dalam situasi dimana terdapat kebisingan latar belakang, membaca bibir menjadi lebih penting untuk mengembangkan komunikasi yang efektif. Memperhatikan wajah pembicara, terutama gerakan bibir, akan membantu meningkatkan pemahaman dan mengurangi upaya mental yang diperlukan untuk memahami pembicaraan. Misalnya, dalam panggilan video atau dalam rapat online di mana wajah tidak selalu terlihat, komunikasi sering kali terasa lebih menantang dan melelahkan.

Isyarat visual—seperti ekspresi wajah, tatapan mata, gestur, dan gerakan bibir—semuanya berkontribusi untuk menyampaikan makna dalam kata dan kalimat.

Is Lip-Reading Normal?

Bagaimana Membaca Bibir Melengkapi Terapi Pendengaran

Membaca bibir bukan hanya tentang aspek visual; ini melengkapi aktivita terapi mendengar, khususnya bagi pengguna implant rumah siput. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan membaca bibir ke tugas berbicara dalam kebisingan akan meningkatkan pengenalan kata baik bagi orang dengan pendengaran alami maupun mereka yang menggunakan implant rumah siput.

Dengan demikian, membaca bibir harus dilihat sebagai peningkatan persepsi pendengaran, bukan pengganti.

Is Lip-Reading Normal?

Apakah Semua Orang Mendapat Manfaat dari Membaca Bibir?

Membaca bibir menawarkan manfaat yang signifikan, terutama bagi orang dengan gangguan pendengaran dan pengguna implant rumah siput. Namun, mungkin tidak semua orang merasakan manfaat yang sama. Faktor-faktor seperti aksen, bicara cepat, gumaman, keakraban bahasa, pencahayaan, dan gangguan lingkungan dapat memengaruhi keberhasilannya.

Apakah Membaca Bibir Cukup?

Implan rumah siput, yang didukung oleh pelatihan dan rehabilitasi pendengaran yang konsisten, menjadi dasar bagi keterampilan komunikasi lisan yang kuat. Meskipun membaca bibir merupakan alat yang sangat berharga, tujuannya adalah untuk menjadikannya sebagai pendukung, bukan kebutuhan.

Bagi pengguna implan rumah siput, pelatihan berkelanjutan, seperti dengan aplikasi ReDi, dapat membantu meningkatkan kemampuan mendengar dalam situasi sehari-hari. Dikombinasikan dengan strategi membaca bibir, pendekatan ganda ini memungkinkan penerimanya untuk berkembang baik dalam suasana yang tenang maupun bising.

References

  • [1]

    Ganesan Karthik, Cody Zhewei Cao, Michael I. Demidenko, Andrew Jahn, William C. Stacey, Vibhangini S. Wasade, David Brang.  Auditory cortex encodes lipreading information through spatially distributed activity

  • [2]

    Gómez-Vicente, V., Esquiva, G., Lancho, C., Benzerdjeb, K., Jerez, A. A., & Ausó, E. (2024). Importance of Visual Support Through Lipreading in the Identification of Words in Spanish Language. Language and Speech, 0(0). https://doi.org/10.1177/00238309241270741

  • [3]

    A. Agarwal, B. Sen, R. Mukhopadhyay, V. Namboodiri and C. V. Jawahar, “Towards MOOCs for Lipreading: Using Synthetic Talking Heads to Train Humans in Lipreading at Scale,” 2023 IEEE/CVF Winter Conference on Applications of Computer Vision (WACV), Waikoloa, HI, USA, 2023, pp. 2216-2225, doi: 10.1109/WACV56688.2023.00225.

Referensi

Terimakasih atas pesan Anda, kami akan segera membalas.

Kirimkan kami pesan

Wajib diisi

John Doe

Wajib diisi

name@mail.com

Wajib diisi

What do you think?

Mengirim pesan

Memproses komentar

Maaf, terjadi kesalahan. Silakan dicoba kembali.

Terima kasih atas masukan Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah disetujui.

Tinggalkan komentar Anda