KIAT DAN SARAN Orang Tua

Membuat Kue Istana Sekaligus Membangun Kemampuan Komunikasi si Kecil!

Kue, ini adalah santapan yang bisa Anda buat kapan saja. Apalagi ketika ada anggota keluarga Anda yang berulang tahun. Membuat kue sendiri akan terasa sangat membosankan. Mengajak anak Anda yang memiliki gangguan pendengaran membuat kue bersama, mungkin akan membuat Anda repot. Tapi, tak ada salahnya Anda mencoba, bukan? Momen membuat kue bersama anak dengan gangguan dengar bukan cuma sekadar membuat ia memiliki kegiatan, tetapi juga bisa menjadi sesi terapi untuk mengembangkan kemampuan komunikasi anak, yang sangat menarik. Apalagi jika si kecil mengetahui kue ini akan dibuat spesial untuk orang-orang yang mereka sayangi.

Anda dapat membuat kue dengan beragam hiasan, seperti coklat, permen, kue dan sebagainya. Jangan lupa juga menyajikannya dengan aneka warna. Wow, ada banyak sekali kosakata yang bisa Anda ajarkan pada si kecil, yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan komunikasi mereka secara bertahap!

Mari mulai dengan membuat kue tart bertingkat!

1: Anda bisa membuat kue tart bertingkat yang simpel atau yang lebih kompleks jika Anda memang sudah mahir sebelumnya. Misalnya, Anda bisa membuat kue tart dengan bentuk istana. Cari tahu sejauh mana si kecil memahami tentang istana melalui film, buku bacaan dan gambar-gambar yang sering ia lihat. Hal ini adalah untuk menggali wawasan anak Anda tentang apa yang akan Anda lakukan bersamanya. Anda bisa mengambil contoh tokoh kartun, seperti Cinderella atau pun Putri Salju!

2: Kenalkan gagasan Anda tentang kue berbentuk istana dengan menyajikannya dalam bentuk sebuah cerita saat Anda membuat. Dengan bercerita, Anda sekaligus membantu mengembangkan kemampuan komunikasi dan pemahaman mereka dalam mendengar. Misalnya Anda bisa mendongeng: “Dahulu kala, tinggalah seorang peri yang cantik jelita. Dia tinggal di sebuah istana kecil yang ia ciptakan sendiri. Dinding istana dibangun dengan wafer, atapnya dibuat dengan batang coklat, dan lantainya dengan beragam permen warna warni”. Berceritalah sebanyak-banyaknya dan biarkan si kecil juga mendengar sebanyak banyaknya!

3: Biarkan anak Anda memiliki peran dalam merancang istana tersebut. Tanyakan kepada si kecil tentang konsep Anda, atau tanyakan juga pilihan konsepnya, seperti “Apakah kamu ingin membuat dindingnya dengan hiasan wafer atau coklat cair? Bagusnya dimana ya kita meletakan strawbery?” Buatlah mereka untuk menjadi kreatif!

4: Buatlah anak Anda mampu mengungkapkan imajinasi mereka dengan kata-kata sederhana seperti “Wafer dipakai untuk pagar, Ma!” Biarkan si kecil ungkapkan apa yang ia inginkan, sehingga kemampuan komunikasi mereka akan berkembang dengan baik.

5: Buatlah permintaan secara tidak langsung sehingga Anda tahu jauh mana mereka mengembangkan pemahaman mereka selama mendengar. Misalnya dengan bertanya, “Mama lagi memikirkan sebuah benda bulat untuk membuat kolam di tengah istana, kira-kira benda apa yang bisa dipakai ya, kak? Oh, ya, Kakak benar, kita bisa pakai donat!”

6: Strategi Games berhitung. . Misalnya, “Kakak, tolong ambilkan 10 permen warna warni untuk menghias dinding!” Jika kemampuan komunikasi si kecil sudah lebih maju, Anda bisa mengatakan dengan kalimat yang lebih kompleks, seperti “Mama perlu banyak sekali permen warna warni, untuk menghias ruangan yang ada di sekitar benteng, bisa tidak kakak yang pilihkan?”

7: Bicara tentang perbedaan di antara item yang digunakan untuk menghias kue. Misalnya, beda biskuit vs wafer, beda cake vs roti, beda permen vs coklat. Anda juga bisa bicara tentang berbagai alat yang Anda dan si kecil gunakan dalam aktivitas ini, seperti “yuk, kita potong batang coklat dengan pisau. Kita tabur permen kapas di atap istana dengan garpu dan kita ambil keju dengan sendok!”

8: Setelah Anda selesai membangun istana kue Anda, ajaklah si kecil untuk menjelaskan ke keluarga yang lain tentang konsep kue tersebut. Ingatkan anggota keluarga untuk mengajukan banyak pertanyaan sederhana kepada si kecil, misalnya “Bagaimana cara kakak bikin tembok istana? Atau “Kenapa lantainya pakai permen?”

9: Foto istana kue Anda sebagai alat untuk mengingat dan berbagi di kemudian hari. Sertakan gambarnya di dalam buku pengalaman Anda untuk acuan terapi berikutnya, baik untuk Anda atau pun untuk terapis Anda.

10: Jagalah agar aktivitas ini selalu menyenangkan dan menarik untuk si kecil, buat sesuatu yang mereka minati. Dan, yang penting untuk diingat adalah bahasa itu diungkapkan bukan sekadar diajarkan!

 

Selamat Bersenang-senang dengan si kecil!

Ingin membuat kue istana lain castle out of fruit sebagai alternatif? Ada banyak sekali ide menarik yang bisa Anda dapatkan secara online. Lakukan dengan strategi yang sama dengan di atas. Intinya adalah tetaplah berbicara dan berkomunikasi.

 

Subscribe ke Blog MED-EL Indonesia untuk mendapatkan semua informasi tentang tips rehabilitasi praktis yang bisa Anda terapkan di rumah untuk mengembangkan kemampuan komunikasinya!

Terimakasih atas pesan Anda, kami akan segera membalas.

Kirimkan kami pesan

Wajib diisi

John Doe

Wajib diisi

name@mail.com

Wajib diisi

What do you think?

Mengirim pesan

Memproses komentar

Maaf, terjadi kesalahan. Silakan dicoba kembali.

Terima kasih atas masukan Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah disetujui.

Tinggalkan komentar Anda